Pengkhotbah 7:15-27
7:15 Dalam hidupku yang sia-sia
aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.
7:16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat
1 ; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
7:17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?
7:18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah
luput dari kedua-duanya.
7:19 Hikmat
memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan
dari pada sepuluh penguasa dalam kota.
7:20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh:
yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa
2 !
7:21 Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau
tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.
7:22 Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Pengejaran hikmat yang mengecewakan
7:23 Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai hikmat. Kataku: "Aku hendak memperoleh hikmat,
" tetapi hikmat itu jauh dari padaku
3 .
7:24 Apa yang ada, itu jauh dan dalam, sangat dalam, siapa yang dapat menemukannya?
7:25 Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan,
serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan
itu kegilaan.
7:26 Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala,
yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.
7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah:
Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,
1 Full Life: JANGANLAH TERLALU SALEH, JANGANLAH PERILAKUMU TERLALU BERHIKMAT.
Nas : Pengkh 7:16
Ayat ini harus ditafsirkan dengan mengingat Ams 3:7, "Janganlah
engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah
kejahatan." Orang yang mengandalkan perbuatan baiknya sendiri untuk
mendapat keselamatan dan orang yang menganggap dirinya bijak hanya akan
membinasakan diri sendiri. Kita memerlukan kebenaran sejati dari Allah
untuk memperbaharui hati kita dan hikmat yang benar dari Roh Kudus untuk
memahami Firman Allah.
2 Full Life: YANG BERBUAT BAIK DAN TAK PERNAH BERBUAT DOSA.
Nas : Pengkh 7:20-22
Ayat ini tidak bertentangan dengan pernyataan Allah mengenai
kesalehan Ayub (lih. Ayub 1:8; 2:3); sebaliknya, ayat ini menyatakan
kebenaran bahwa "semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan
Allah" (Rom 3:23; bd. Rom 3:10-18).
3 Full Life: HENDAK MEMPEROLEH HIKMAT, TETAPI HIKMAT ITU JAUH DARIPADAKU.
Nas : Pengkh 7:23-28
Orang yang berusaha mendapatkan hikmat dengan usaha dan pikiran
sendiri tidak akan menemukannya. Halangan itu datang dari si "perempuan"
(ayat Pengkh 7:26), yang merupakan perwujudan dari godaan kebejatan dan
kefasikan. Dialah lawannya wanita yang diwujudkan sebagai hikmat dalam
Ams 8:1-4. Orang berdosa tidak dapat menemukan hikmat karena mereka
terjerat oleh kefasikan, tetapi orang yang berkenan kepada Allah karena
iman dan ketaatan menerima hikmat Allah dan lolos dari hidup di dalam dosa.